Ingin, Butuh, atau Harus?

Kadang, ada saatnya di mana kita dihadapkan pada pilihan berat. Antara (sekedar) ingin, (benar-benar) butuh, dan (memang) harus. Bedanya tipis, hampir tak terlihat batas antara ketiganya. 

Kadang kita merasa benar-benar ingin, tapi jauh di lubuk hati kita tau bahwa yang kita inginkan itu hanyalah hal yang bersifat destruktif. Suatu hal yang sama sekali tidak kita butuhkan, bahkan harus dihindari. Tapi secara otomatis alam bawah sadar kita mengubah keinginan itu menjadi kebutuhan, secara perlahan mensugesti pikiran kita bahwa kita bukan sekedar ingin. Jadilah akhirnya suatu keputusan yang tidak bijak. Dengan beralibi 'butuh' kita memaksakan keinginan. Walau sebenarnya kita tau bahwa itu buruk. Tidak ada benefit dan goal yang jelas dengan tercapainya keinginan itu. 

Ya beginilah manusia.. Hal-hal semacam ini yang akhirnya menjadi semacam self-destructor. Hanya karena ingin, tanpa pertimbangan matang baik buruknya, untung ruginya, butuh tidaknya, harus tidaknya, tetap saja dilakukan.

Akhirnya? Wasting time. Sebagian waktu dari hidup jadi sia-sia untuk hal yang tidak berguna. Konstruktif jelas tidak, malah mungkin destruktif. 

Lalu kenapa masih dilakukan?Ya itu tadi, perbedaan antara keinginan, kebutuhan, dan keharusan itu sangat tipis. Kadang manusia itu sendiri belum bisa menentukan di mana posisinya. Semua masih rancu, masih bias. We know that we shouldn't but we keep doing it just because we want, just because we feel that we need. Yeah. Biggest problem in life. 



Gara-gara mikir hal ini, aku jadi yakin satu hal: Hidup ini emang gak mudah. Bukannya pesimis, tapi realistis aja. Bahkan untuk membedakan antara ingin, butuh, dan harus saja susah kan? Apalagi untuk mengontrol semua itu? Ngga usah ribet-ribet mikir ini tentang apa, sebenernya simple kok. Ngutamain hal-hal keseharian yang cuma mikirin pengen senengnya aja, padahal ngga berguna buat hidup.. Begitulah -_-

Share:

0 comments