Well. Judul ini bukan bermaksud memberi kabar bahwa saya akan skripsi. Absolutely not. Saya baru semester 5.. Eh, maksudnya udah semester 5.. dan sama sekali belum kepikiran tentang skripsi sedikitpun.
Iya, belum. Sampai suatu saat saya kuliah Metodologi Penelitian (metopen) hari Kamis kemaren.....
Jadi gini, kalo denger kata "skripsi" sejujurnya yang terlintas di pikiran saya itu cuma satu: @YEAHMAHASISWA xD Berhubung ni akun hobinya ngebahas tugas akhir/skripsi dengan berbagai sukadukanya *lebih banyak dukanya* jadilah saya ikut terpengaruh stereotip yang tercipta oleh akun tersebut berikut followersnya #labil. Sedikit banyak tweet yeahmahasiswa ditambah dengan tweet pengalaman para followersnya itu telah mempertakut saya yang masih semester setengah muda ini :3
Banyak yang bilang kalo skripsi itu bikin stress, terutama di bagian revisinya. Entah tulisan dosbing yang sulit dibaca lah, dosbing susah ditemui lah, ga ada ide buat skripsinya lah, sampe hal-hal nggak mutu kayak bingung nulis nama orang spesial di halaman persembahan lah, dan banyak lain-lainnya.
beginilah....
Dan ketika kuliah metopen untuk pertama kalinya, pandangan saya yang selama ini terbangun akibat kebanyakan ngepo yeahmahsiswa ini semacam runtuh perlahan. Pak dosen yang bijak ini dengan kalemnya menjelaskan bahwa, skripsi itu nggak susah. Dan mulai sekarang saya (dan teman-teman lain) harus mulai cari ide untuk proposal skripsi demi kelancaran dan kemudahan di masa depan. Hmmm I'll think about it, Pak :"""
#baladamahasiswayangmasihbanyakmakulyangharusdiulang #hashtagguekepanjanganyaudahsihgausahprotes
Ehem.
Yah begitulah. Si bapak juga jelasin target waktu dalam pembuatan skripsi. Dan proses paling lama itu ada di konsultasi dengan dosen pembimbing, sekitar 4-5 minggu. Pokoknya kalo ditotal seluruh proses dalam pembuatan skripsi itu cuma sekitar 12 minggu alias 4 bulan. Selintas aku sempet mbatin, "Lha gene cepet. Kok ketoke sing dho nggawe skripsi dho kangelan ki ngopo e". Selintas pertanyaan songong yang langsung saya tambahin sendiri, "Yo tapi iki nek mahasiswane rajin dan niat banget sih...."
That's it. NIAT.
Pak dosen ini juga sempet ngasih kesempatan mahasiswa buat sharing, kira-kira apa yang ditakutin dari pembuatan skripsi besok. Ada temen saya, sebut saja Usi, yang ngomong kalo kesulitannya mungkin ntar ada di niat dan jaga semangat yang konstan. Well said, bro...eh sist. Saya juga begitu. Jangankan skripsi. Hal yang lebih sepele dari itu pun sering kebenturnya sama masalah semangat. Pak dosen pun langsung paham dan mengeluarkan ekspresi 'I know how you feel...' yang penuh pengertian. Intinya, masalah itu wajar dan kunci solusinya cuma satu: berusaha senang dengan yang kita kerjakan, kita sendiri yang harus memaksa diri untuk itu.
Di kuliah ini, saya bener-bener mengalami galausisasi di bidang akademik yah.. Perkataan pak dosen dan bayangan-bayangan tweet @yeahmahasiswa ini menyebabkan kontroversi hati di usiaku yang masih 20 my age ini, sedikit mempertakut lah ya #OkeStop #KorbanInfotainment
Ya tapi emang aku serius jadi agak gimanaaa gitu. Di satu sisi, aku taunya skripsi itu susah, ngeri, lama dikerjain, bikin ga lulus-lulus, dan sebagainya. Tapi di kuliah ini, semuanya kayak cuma pendapat orang yang berlebihan aja. Kesannya proses skripsi itu lancar dan gampang. Ya entah mana yang bener. Entah saya besok bakal gimana juga. Yang jelas, sampe sekarang saya belum ada ide mau bikin skripsi di bidang apa. Belum ada idenya bukan gara-gara blank tapi. Saya bingung minat saya lebih besar di mana. Antara di bidang manajemen (Lab MSI) atau yang terkait sistem informasi (Lab Ansis), tapi kok minat juga di bidang mikrobiologi industri (Lab Bioindustri), tapi kok ini jadi minat juga di bidang pengendalian mutu (Lab Mutu).. Ah saya memang labil -_______-
Ya semoga aja besok ketika udah saatnya skripsi, saya bisa ngerjain dengan lancar. Amin.
0 comments